topbella

Kamis, 28 Oktober 2010

Tentang Cinta Pagi Buta

Tentang cinta pagi buta yang hangat. Tentang cinta yang mampu berkompetisi dengan rasa dingin. Kecil tetapi membuat saya cukup hangat, lagi-lagi membuat saya jatuh cinta di pagi buta.

Pagi buta pukul 01.32, mungkin merupakan pelatihan observasi. Mengamati dunia di balik mikroskop memungkinkan kita menangkap detail tentang sunyi, dingin, kegelapan, kesendirian bahkan lolongan anjing sekalipun. Seketika saya bersua dengan sebuah rasa tak bernama. Kemurnian, barangkali deskripsi paling mendekati. Kemurnian rasa hangat yang didominasi rasa dingin khas di pagi buta.

Banyak hal yang membuat kita jatuh cinta pada hidup. Tanpa banyak kata. Tanpa banyak alasan, kita mampu mengaku bahwa kita sedang jatuh cinta. Ya, inilah rasa. Rasa yang mampu mendahului sabda. Maka, biarkanlah saya mengakuinya bahwa saya sedang jatuh cinta.

Dalam keadaan mabuk asmara, kita akan merasa lahir untuk seseorang yang kita cinta. Dalam keadaan terinspirasi, kita merasa lahir untuk berkarya dan mencipta. Seorang ibu, dalam puncak kebahagiaannya, akan merasa lahir untuk melahirkan buah hatinya. Untuk beragam alasan, kita jatuh hati pada hidup dan kehidupan. Cinta yang barangkali juga datang dan pergi sesuai dengan situasi yang terus berganti.

Rasa dingin dan suasana pagi buta ini sejenak
menggerakkan saya untuk menelusuri cinta yang nyaris tak terganti, yang meski hidup kadang terasa membosankan dan menyebalkan, tetapi inilah kemurnian jiwa tanpa ada dusta di dalamnya.

Cinta pagi buta pada secangkir teh hangat.

Ada kemurnian yang selalu menjemput jiwa saya untuk sejenak berkelana meski di tengah kecemasan pada keadaan alam yang bergolak dengan berdekatan jarak tapi ada keindahan yang bergeming saat saya masih diizinkan untuk menikmati kehangatan cinta pagi buta dengan secangkir teh hangat. Sesekali ditemani riuh petir yang beradu dengan sunyi cukuplah dinikmati dengan penuh kesyukuran. Sederhana memang, sama halnya dengan semua penelusuran pelik yang biasanya berakhir pada penjelasan sederhana.

Sungguh saya tergoda berkata, secangkir teh hangat pagi buta ini adalah kekasih saya. Pacar gelap tapi tetap, yang dicumbu jiwa saya saat menjalin kasih dengan dunia materi dan sensasi ini. Bahkan rasa dingin tak mampu membendung cinta ini. Cinta pagi buta pada secangkir teh hangat.



Hujratii jannati, 28 Oktober 2010.
02.18


Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Ngawi, Jawa TimuR, Indonesia
Bukan dari tulang ubun ia diciptakan, Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja, Tak juga dari tulang kaki karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak. Tetapi dari rusuk kiri dekat ke hati untuk dicintai. Dekat ke tangan untuk dilindungi.