topbella

Kamis, 28 Oktober 2010

Satu Jam Saja

Satu jam saja,
aku bersemayam bersama ingatan dalam ranah yang kusebut keabadian. Kudekap, kuucap dan kucecap satu demi satu yang telah terlewat. Sebelum lautan cahaya melarutkanku dan waktu. Tanpa pernah tertukar bahkan tanpa pernah terlupa, aku menemukanmu dalam wujud yang satu.

Satu jam saja,
Aku dan kamu, mungkin kita. Kita yang menangis. Kita yang meregang di antara ruang. Mungkin juga, kita yang sedang tersesat di belantara masa.

Satu jam saja,
berjuta kaidah telah kita mainkan. Berjuta sabda telah kita ucapkan hanya untuk tahu dan merasakan jalinan rasa.
Tahukah,
meski tak terkira banyaknya masa dicipta. Meski tak terhingga rasa menjadi pembeda dan aku telah mencuri simpan dalam belantara yang kusebut kehidupan.

Satu jam saja...



*Diiringi "For The Rest of My Life" & "BarakaAllahu Lakumaa" by Maher Zain
Satu jam memasuki Hari Sumpah Pemuda

1 komentar:

Rengga Kandha mengatakan...

Pendahulu kami bersumpah, namun dianggap sampah oleh mereka yang berkuasa saat ini dengan mengabaikan banyak hal. Maka hari ini kami kembali memperbaharui sumpah PEMUDA Indonesia menjadi:
Kami Pemuda Indonesia bersumpah:
Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan,
Berbangsa satu bangsa yang gandrung akan keadilan,
Berbahasa satu bahasa anti Kebohongan....

Mengenai Saya

Foto saya
Ngawi, Jawa TimuR, Indonesia
Bukan dari tulang ubun ia diciptakan, Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja, Tak juga dari tulang kaki karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak. Tetapi dari rusuk kiri dekat ke hati untuk dicintai. Dekat ke tangan untuk dilindungi.