topbella

Jumat, 20 April 2012

Good Guides

Original Captured by Cindi

Memiliki kampung halaman baru adalah 'sesuatu'. Memiliki keluarga, tetangga, saudara, dan spesial memiliki "anak-anak" yang tidak sedikit dengan segala polah dan pemikiran mereka. Sebuah desa yang tenang, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, bising kendaraan, yang hadir adalah serangkaian musik alam yang menghadirkan kenyamanan, ketenangan bahkan menyulut kerinduan. Teringat pada anak-anak yang hadir dengan banyak tingkah dan polah. Kami berkenalan di sebuah mushalla yang sangat sederhana, fasilitas seadanya tapi semangat mereka mengalahkan semua kesederhanaan dan menyajikannya dalam bentuk kemewahan.

Malu-malu, kami saling bertanya dan mengingat nama. Melantunkan asmaul husna, mereka menjadi pengajar, kami jadi pendengar. Saling belajar. Meskipun mereka nakal, mereka tetaplah anak-anak yang masih bisa dibina dan diarahkan serta dibiasakan pada kebaikan.

Anak-anak itu pemandu yang baik, baru diawal perjumpaan, mereka menawarkan 'objek wisata' kepada kami. Mengajak kami berkenalan pada alam tempat mereka tumbuh dan bertegur sapa kepada tiap orang yang kami jumpai meskipun belum mengenalnya, sesuatu yang jarang dilakukan di perkotaan.

Di sepanjang perjalanan kami bernyanyi, menyanyikan lagu yang baru sehari dilaunching khusus untuk mereka ^^. Senangnya mendengarkan mereka bernyanyi, terasa ringan dan menyenangkan.

Original Captured by Yorki
Momen 'wisata' ini lalu kami manfaatkan untuk mengenalkan pada mereka betapa pentingnya cinta lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya sekaligus pelaksanaan program berupa pemilahan sampah organik dan anorganik pada anak-anak. Sebelum berangkat, kami membagikan kantong palstik yang nantinya akan digunakan untuk memungut sampah sepanjang perjalanan, mereka mendapat tugas untuk memilah sampah organik dan anorganik serta menyisip pesan agar tidak sembarangan membuang sampah sebagai wujud cinta lingkungan.

Minggu, 01 April 2012

Wajah Indonesia

Pantai Siung, Gunung Kidul Jogjakarta (captured by: Cindi)
Pekan kemarin memang pekan yang panas. Panas dalam artian sebenarnya maupun secara kias, demo di mana-mana menuntut atas kenaikan BBM. Tidak hanya mereka yang turun ke jalan, para dewan yang bertanggung jawab pun juga 'kepanasan' untuk mengambil keputusan yang terbaik. Banyak poster-poster yang terpampang di sudut-sudut perempatan jalan yang meneriakkan hal serupa. Rasa-rasanya semua itu menekan dan menyudutkan Indonesia dari berbagai arah yang itu akan memicu rasa kecewa pada Indonesia.

(captured by: Cindi)

Menyisih ke pinggiran Jogja menilik Indonesia dari Gunung Kidul Jogjakarta, hanya ingin bertanya pada Indonesia bagaimana keadaannya. Indonesia masih memiliki pesona yang tak kalah dengan 'kawan-kawannya' di dunia. Pemilik pesona bahari yang cantik. Debur ombak dan sebuah triakan tak terlupakan "Kami mencintaimu Indonesia dan kami akan belajar merawatmu", merawat melalui bidang yang kami tekuni.

Foto dari Tebing


Terimakasih telah membawaku ke pantai, merapati negri dari bahari untuk meletupkan rasa bangga dan memeriksa bahwa aku masih memilki kebanggaan ini sebagai anak negri.

Mengenai Saya

Foto saya
Ngawi, Jawa TimuR, Indonesia
Bukan dari tulang ubun ia diciptakan, Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja, Tak juga dari tulang kaki karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak. Tetapi dari rusuk kiri dekat ke hati untuk dicintai. Dekat ke tangan untuk dilindungi.